FCI - Komunitas Pelaku Pola Makan Sehat Food Combining di Indonesia

Pada hari minggu yang lalu, tepatnya pada tanggal 27 April 2014, telah diadakan sebuah Gathering untuk pertama kalinya bagi komunitas FCI (Food Combining Indonesia). Berbasis dalam bentuk FB Grup di sosial media, ini adalah kali pertama dimana seluruh member dapat berinteraksi secara langsung bersama member-member lainnya. Jika sebelumnya hanya sekedar bercakap-cakap melalui dunia maya, kini masing-masing member dapat berkenalan secara langsung.

Meskipun baru dibuat kurang lebih 3 bulan, jumlah member dari FCI dapat dikategorikan sangat fantastis. Dengan jumlah member aktif yang kurang lebih 10.000 orang, membuat orang-orang mengangkat alis mereka pada saat mendengar sudah berapa lama grup ini berdiri. 

Dengan member yang berdomilisi menyebar diseluruh Indonesia (Bahkan dunia), membuat FCI memiliki nilai lebih dibanding grup tertentu yang hanya memfokuskan pada lokasi-lokasi tertentu saja.

Pada gathering pertama yang dilakukan di Restoran Warung Daun, Jakarta Pusat (Depan TIM), jumlah member yang datang kurang lebih ada 150. Tentunya ini merupakan sebuah prestasi yang luar biasa, sebagai Founder dari grup ini, saya tidak pernah menyangka bahwa jumlah pesertanya sebanyak ini (sampe restoran penuh sesakkk). Awalnya, saya telah berbicara secara internal kepada para admin, jika yang datang mencapai 30-50 orang, saya sudah sangat puas sekali, sampai akhirnya didetik-detik akhir barulah melihat dengan mata kepala sendiri kalo yang hadir mencapai ratusan orang.

Dibagian pembukaan, saya diberi waktu singkat untuk memberikan kata sambutan selaku Founder dari grup ini. Selain mengungkapkan kekaguman saya terhadap jumlah member yang hadir, saya juga menshare sedikit mengenai bagaimana dan kapan FCI ini didirikan. 

Sejarah dari pembuatan grup ini pun sebenarnya cukup unik. Saya ingat betul pada sore hari itu, tepatnya tanggal 06 Februari 2014. Waktu itu saya sedang mengecek akun twitter saya, lalu melihat di Timeline bahwa ada beberapa orang yang tweet ke mas Erikar, untuk menanyakan apakah ada sebuah komunitas resmi para pelaku FC.

Pertanyaan seputar apakah ada komunitas para pelaku FC, sebenarnya bukanlah pertanyaan baru. Saya telah mendengar hal sejenis sekian bulan yang lalu. Namun ada yang berbeda pada hari itu. Entah kemasukan angin apa, saya kemudian melakukan tweet kepada mas Erikar, dan terjadilah percakapan singkat antara kami.

@Dino_Sugirun: Kayaknya boleh juga nih dibuat grup resmi pelaku #FoodCombining.
@Dino_Sugirun: Mengenai Komunitas FC,saya pikir dulu bagusnya gmana. Tar obrolin sama Mas Erik deh enaknya gmana. Paling awal-awal d fanpage Facebook aja.

@Erikarlebang: Setuju! Nah buat deh *pemalas*

@Dino_Sugirun: kalo buat di Fanpage FB dulu gimana bang? Kalo Twitter agak susah kayaknya

@Erikarlebang: suka-suka elu laaah


Percakapan yang cukup aneh, lucu dan tentunya dilakukan tidak sengaja tanpa perencanaan sebelumnya. Persis setelah percakapan itu, terbentuklah Komunitas Food Combining Indonesia (FCI).

Meskipun saya bertindak sebagai Administrator dari grup ini, tentunya saja tidak bekerja sendirian. Saya ditemani oleh rekan-rekan admin yaitu Mas Erikar Lebang, Mbak Wiwied, Mbak Weni, Mbak Nabilah (Semua pake "Mbak/Mas" karena saya paling muda digrup ini :p)

Kembali ke waktu gathering sebelumnya, acara gath kali ini diisi dengan:

1. Kata sambutan singkat (Saya dan pak Hari)
2. Demo masak ala rawfood oleh Mbak Nabilah selaku Admin, Chef, MC (Multi tasking)
3. Sharing mengenai Food Combining oleh Erikar Lebang
4. Sesi tanya jawab singkat oleh Ibu Andang W. Gunawan. Seorang pakar FC yang sangat-sangat saya hormati. Bisa dikatakan orang pertama yang memperkenalkan FC di Indonesia. Tidak terhitung berapa banyak orang yang diinspirasinya melalui buku yang ditulisnya. Seorang ahli nutrisi bergelar Doctor of Naturopathy. Sebuah kehormatan yang tidak terhingga memiliki kesempatan untuk bertemu secara langsung dengan beliau.
5. Sesi Testimoni dari member-member FCI yang mendapatkan perubahan kesehatan setelah melakukan FC.
6. Makan siang bersama. Entah karena makanannya yang enak, fresh, organik, lapar, atau emang #OgahRugi ikutan Mas Erikar, seluruh member yang ngantri makanan, mengambil porsi makanan yang bikin sang pemilik restoran geleng-geleng kepala dan berkata kurang lebih seperti ini:  "Wah, kalo yang ngambil makanannya kayak gini semua, mana cukup ini makanan!". Tapi perlu saya akui sih Pak, makanan buatan Ibu Susan emang enak! Gak heran jadinya kalo ngeliat anak-anak FCI yang porsi makanannya ngalahin kuli Tanah Abang abis bongkat muatan kain. Dan buat Ibu Susan, jangan heran yah bu, orang-orang disini emang gak makan daging, malah mereka lebih milih sayuran mentah, terutama yang segar.
7. Foto bersama di depan restoran Warung Daun.

Acara gath kali ini, seruuu buanget! Mungkin dalam kesempatan lainnya, akan diadakan dikota lain (kalo ada yang mau sponsorin) :p

 

Comments

Popular Post

6 ciri-ciri pertobatan yang sejati

My Experience - Food Combining VS Autoimmune

Food Combining Changed My Life