Posts

Showing posts from November, 2017

Absolute surrender to Him

12 hari telah berlalu sejak pertama kali saya menginjakkan kaki di kota Cairns, Queensland, Australia. Pindah ke suatu kota yang asing, mencari tempat tinggal, pekerjaan yang baru, bukan perihal yang mudah. Seseorang bisa saja terlihat begitu rohani dari luar, tetapi waktu dan momen saat sendirian lah yang menyingkapkan apakah seseorang itu murni atau tidak. Dalam beberapa minggu sebelum keberangkatan, saya yakin dan tau bahwa Tuhan memang suruh saya untuk pergi ke Cairns. Sebagai kota yang ramai dikunjungi turis, Cairns membuka banyak sekali peluang untuk bekerja di bidang Hospitality / Tourism , sesuatu yang menjadi syarat untuk apply visa second year. Jika kita melihat dari segitu waktu, bulan November - Januari seharusnya sangat mendukung. Bulan-bulan ini biasanya akan banyak turis yang datang dan banyak lowongan pekerjaan, baik di Cafe, Restaurant, atau Hotel. Sesampainya di Cairns, saya pergi ke daerah City, jalan-jalan melihat lokasi sekitar, dan pergi keliling untuk drop in

Puritan Theology - a Pilgrim Mentality

Jumlah pendeta, kaum pekerja Kristen, dan kaum muda yang takut akan Tuhan diseluruh dunia terus bertambah. Mereka juga memikirkan bagaimana menerapkan pengajaran yang berdasarkan Alkitab ke dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga percaya bahwa pembelajaran dari Alkitab bukan hanya untuk sekedar pengetahuan saja, melainkan sesuatu yang praktis dan dihidupi dalam kehidupan sehari-hari. Di saat yang bersamaan, bertambah juga orang-orang yang mempelajari Reformed Theology . Mereka menyetujui 5 pengajaran Calvinisme yang biasa disingkat dengan istilah TULIP. Tetapi masalahnya, meskipun telah mempelajari hal tersebut, gaya hidupnya masih sangat seperti orang dunia. Kaum Puritan mungkin adalah satu-satunya kaum Kristen di dalam sejarah gereja yang mampu untuk menyeimbangkan keduanya, teologi Reformed yang ketat dan gaya hidup yang rohani. Seluruh teologi dan gaya hidup dari kaum Puritan bisa disebut sebagai pilgrim mentality . Mereka menyadari bahwa mereka adalah seorang musafir yang ber

Puritan Theology (Introduction)

Image
Seminggu sebelum berangkat ke Cairns, saya memikirkan buku apa yang perlu saya bawa untuk bermeditasi selama 4 bulan. Jika bawa buku yang kecil-kecil, pasti perlu banyak sekali. Saya kemudian teringat satu buku yang disarankan oleh kakak saya, katanya bagus sekali. Buku itu berjudul A Puritan Theology: Doctrine For Life yang ditulis oleh Joel R. Beeke & Mark Jones. Terlintas dalam pikiran saya untuk membelinya, tetapi saya ragu karena harganya cukup mahal, yaitu 80 AUD. Beberapa hari sebelum berangkat, ternyata Koorong diskon 20-25% sehingga buku yang 80 dollar itu menjadi 64 dollar. Saya langsung tau bahwa Tuhan suruh saya untuk beli dan baca buku ini saat di Cairns 4 bulan (Ini salah satu contoh waktu saya singgung Tuhan kasih tau kehendakNya pada saya). Saya tidak bermaksud membuat ringkasan, apalagi menerjemahkan buku ini. Tetapi saat saya membacanya dan ada poin-poin yang menarik, biasanya saya corat coret dan garis bawahi. Sehingga dalam 4 bulan kedepan, akan banyak tuli

Pimpinan Tuhan dan ordo

Sejak kemarin malam, hati saya mulai gelisah. Hari yang ditunggu-tunggu itu akhirnya tiba. Hari di mana saya akan pindah dari Sydney menuju ke Cairns untuk mengejar second year work and holiday visa. Sejak 2-3 bulan yang lalu, saya sudah tahu bahwa Tuhan memang memimpin saya untuk pergi ke North Australia . Hal ini semakin 'dikonfirmasi' melalui beberapa hal. Misalnya saja, ada seorang teman kerja di Sydney yang kemudian memutuskan untuk pergi duluan ke Cairns. Sehingga paling tidak, sudah ada teman yang terlebih dahulu dikirimkan ke sini (Cairns) sebelum saya pergi. Tetapi menjalani pimpinan Tuhan tidak semudah mengatakannya, saya pernah menyinggung hal ini di sini . Begitu banyak pertimbangan yang saya pikirkan, dan itu sangat sulit. Apply second year berarti menghabiskan waktu setahun lagi di Australia untuk bekerja casual. Berkali-kali telintas dalam pemikiran, "Untuk apa? Is this worth it ? Memangnya tidak ada hal yang dikerjakan di Indonesia? Bukankah pulang lalu m

6 ciri-ciri pertobatan yang sejati

Pada hari minggu ini, tanggal 12 November 2017, akan diadakan acara seminar Refo500 di kota Sydney.  Dalam satu minggu terakhir, bersama-sama dengan setiap anggota di GRII Sydney, kami bekerja keras untuk mempersiapkan acara ini. Di tengah-tengah kesibukan, saya menyadari bahwa minggu ini saya membaca hanya sedikit sekali, bahkan ada satu atau dua hari, saya tidak membaca buku sama sekali. Kemudian saya menyadari bahwa sesibuk apapun harus tetap menyempatkan diri untuk membaca buku. Tidak peduli seberapa sibuk, harus sempatkan waktu dan paksa diri untuk baca. Buku yang baru selesai saya baca ini berjudul The Doctrine of Repentance yang ditulis oleh Thomas Watson. Bukunya cukup tipis dan mudah dibaca. Tetapi sama halnya dengan tokoh Puritan lainnya, tidak mudah untuk dimengerti Pada bagian awal, Watson menekankan kepada para pembaca, bahwa pertobatan adalah anugerah dari Tuhan. Terdapat 2 anugerah besar yang diberikan kepada orang suci (saint) di dunia ini, yaitu iman (faith) dan

Let men do the chasing

Image
Satu atau dua minggu yang lalu, saya mendapatkan rekomendasi dari kakak saya untuk membaca buku yang ditulis oleh Elisabeth Elliot. Tentu namanya sudah saya kenal sebelumnya, dia adalah seorang misionaris dan merupakan istri dari Jim Elliot, misionaris yang mati martir di Afrika. Tetapi saya belum pernah membaca buku yang ditulis olehnya. Tidak lama sesudahnya, saya pun pergi ke toko buku bekas di daerah Rockdale, Sydney. Di sana saya menemukan ada 3 buku yang ditulis oleh Elisabeth Elliot, yaitu Let me be a women , Passion and Purity , Discipline: The glad surrender . Berhubung judul buku yang pertama kayaknya perempuan sekali, saya membeli buku yang kedua dan ketiga saja. Passion and Purity mungkin adalah salah satu buku terbaik yang saya baca tahun ini. Buku ini mengisahkan perjalanan percintaan dari Elisabeth Elliot dan Jim Elliot. Di dalamnya, kita belajar mengenai konsep hubungan antara laki-laki dan perempuan yang berlandaskan kesucian dan takut akan Dia. Saya secara pri