Food Combining Changed My Life

Kira-kira sudah setahun ini saya mulai menerapkan sebuah pola makan yang bernama Food Combining.

Semuanya berawal dari sebuah buku yang dipinjamkan oleh kakak saya. Buku itu berjudul "Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan" yang ditulis oleh seorang Pakar Food Combining di Indonesia yang bernama Erikar Lebang.

Saya adalah orang yang tidak suka membaca buku, namun saya berpikir "ah iseng aja deh baca, mumpung lagi gak ada kerjaan".

Didalam buku tersebut barulah saya mengenal banyak sekali hal mengenai tubuh sendiri, cara kerja sistem-sistem dalam tubuh, dan juga banyak sekali pengetahuan yang saya yakini kebenarannya justru diputar balikkan semuanya.

"Susu itu adalah makanan yang ditujukan kepada makhluk hidup yang baru lahir, dan belum mampu mencerna makanan. Pada saat makhluk tersebut sudah dapat makan sendiri, dia tidak lagi akan mengkonsumsi susu. Manusia kebanyakan termakan oleh iklan-iklan yang menyatakan bahwa susu adalah minuman super".

Wah, kaget saya pas bacanya. Semakin baca penjelasan, saya semakin mulai berpikir mengenai kesehatan saya. Saya juga semakin terdorong untuk semakin mencari apa sih yang sebenarnya diperlukan oleh tubuh saya untuk sehat.

Dan akhirnya saya mengenal sebuah pola makan yang bernama Food Combining.

Apa sih Food Combining?

Food Combining adalah sebuah pola makan yang sesuai dengan keperluan dan juga kebutuhan dari tubuh.

Seorang praktisi FoodCombining di Indonesia, Ibu Andang Gunawan mengatakan bahwa "Kebanyakan diet tidak berhasil karena caranya bertentangan dengan hukum alam yang berlaku pada tubuh kita. Seharusnya, pola makan kita yang mengikuti cara kerja tubuh kita, bukan sebaliknya".

Kita sebagai orang Indonesia dari kecil diajarkan untuk mengkonsumsi makanan yang 4 Sehat 5 Sempurna. Padahal, konsep makan tersebut sudah diakui Depkes bahwa menyesatkan.

Seorang Food Combiner, mengatur apa yang dimakan, bagaimana cara makan, dan juga kapan waktu makan.

Untuk mengatur waktu makan, kami pelaku Food Combining mengacu kepada sebuah Ritme Sirkadian.

12.00 - 20.00 Waktu Cerna

Pada fase ini, tubuh kita memfokuskan pekerjaannya dalam mencerna makanan. Secara budaya, fase ini sejalan dengan waktu makan siang, kudapan sore, dan juga makan malam.

Ini adalah waktu-waktu dimana tubuh itu paling siap untuk mencerna makanan.

20.00 - 04.00 Waktu Penyerapan

Pada fase ini, tubuh memanfaatkan secara maksimal apa yang dimakan pada waktu sebelumnya. Dibutuhkan energi yang sangat besar dan proses rumit pada fase ini. Itulah sebabnya, secara alamiah pada fase ini manusia menurunkan pacu ritmenya dengan waktu tidur.

Saya menyarankan untuk paling telat makan adalah pukul 8 malam, karena tubuh mulai memasuki fase penyerapan. Memasukan makanan untuk mencerna dapat mengganggu siklus tubuh. 

04.00 - 12.00 Waktu Pembersihan 

Sisa metabolisme serta tumpukan makanan pada usus besar dikonsentrasikan tubuh untuk dibuang pada fase ini. Menyibukkan kerja sistem cerna dengan mengkonsumsi makanan berat selama periode waktu ini akan mengganggu alokasi energi tersebut.

Untuk sarapan, saya menyarankan untuk mengkonsumsi buah-buahan. Ingat! Buah-buahan harus dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, bukan sebagai pencuci mulut di hidangan penutup.

Nah, lihat kan? Food Combining adalah sebuah pola makan yang berasal dari hasil pembelajaran dan observasi terhadap tubuh kita sendiri. Setelah mempelajari sistem kerja tubuh, baru dirangkai pola makan yang sesuai dengan prinsip tubuh. 

Dalam hal menggabung makanan, mari kita bagi menjadi 3 unsur dasar: Pati, Protein, dan Sayur.

Pati: Nasi, Roti, Kentang, Jagung, dkk
Protein: Daging Ayam, Telur, Susu, Sapi, Kambing, dkk
Sayur: Wortel, Selada, Tomat, dkk

Setelah mempelajari bagaimana tubuh bekerja dalam mencerna makanan, lahirlah 2 konsep makan yang dianggap paling cocok dengan sistem kerja tubuh.

1. Protein Hewani + Sayur

Kombinasi ini ideal dan sangat melengkapi satu sama lain. Oleh karena protein hewani adalah pembentuk asam, sayuran segar sangat melengkapi karena sifatnya sebagai pembentuk basa. Mengkonsumsi keduanya bersamaan akan meminimalisi pengaruh buruk dari protein hewani terhadap tubuh.

2. Pati + Sayuran

Kombinasi ini juga saling melengkapi dan ideal. Serat pada sayuran membuat efek buruk pati dalam jumlah berlebihan sedikit teratasi. Sayuran memberikan rasa kenyang sehingga keinginan untuk mengkonsumsi pati dalam jumlah banyak menjadi berkurang

Protein Hewani + Pati (Tidak Ideal)

Protein Hewani apabila dicampur dengan karbohidrat akan menghasilkan "masalah" bagi pencernaan. Masing-masing unsur makanan tersebut memerlukan enzim yang berbeda untuk diolah oleh tubuh.

Dalam blog ini, saya tidak mampu untuk membahas keseluruhannya secara mendetil. Blog ini hanya bertujuan untuk memancing para member untuk lebih mempedulikan mengenai tubuhnya sendiri. Apabila kita jatuh sakit, coba koreksi apa saja yang sudah kita masukan ke dalam tubuh ini?

Kita tidak bisa mengharapkan sebuah "pil" dewa yang akan diresepkan oleh seorang dokter untuk mampu mengobati penyakit yang kita derita. Tanpa ada perubahan pola makan, semuanya akan menjadi sia-sia.

"Berarti seorang pelaku Food Combining enggak boleh makan Hamburger dong? Hotdog? Steak? Okonomiyaki? dan berbagai makanan enak lainnya???"

Jawabannya adalah TIDAK.

Kita diberikan waktu oleh Tuhan seminggu adalah 7 hari. Didalam kurun waktu tersebut, kita boleh memilih waktu dimana kita 2 hari libur Food Combining. Ada prinsip Food Combining yang mengatakan: 5 hari jadi malaikat, 2 hari jadi setan.

Bila masih ragu karena takut makan enak, saya akan memberi tahu salah 1 tokoh Food Combining yang terkenal dalam dunia Kuliner. 

Mungkin kita kalau melihat beliau di TV berkata "wah, enak jadi dia, bisa jalan-jalan dan makan enak terus".

Akan tetapi, ternyata dibalik itu semua beliau menjalankan Food Combining dengan ketat. Selama 5 hari, beliau menjaga pola makannya dengan ketat. Sehingga di 2 hari sisanya beliau bisa makan berbagai macam makanan kuliner yang enak-enak.

See? Food Combining bisa bikin kita makan enak! Tapi tetep aja ada aturannya!

Food Combining adalah satu-satunya pola makan yang bisa bikin kita tetep kenyang, bisa makan enak, dan juga bisa SEHAT!

Saya kira tidak ada salahnya untuk setiap individu kita mencoba sendiri dan lihat hasilnya? Anda akan terkejut melihat hasilnya.

Jika anda ingin mempelajari lebih lanjut, saya dapat memberikan beberapa judul buku yang bisa menjadi rujukan untuk semakin mengerti prinsip tubuh. 

Tidak punya uang untuk beli buku? Beruntung masih ada toko buku Gramedia yang mengizinkan kita membaca gratis sebelum membeli buku. Kalo gak ada uang, numpang aja baca. Tapi apabila ingin belajar lebih banyak mengenai tubuh kita sendiri dan lagi ada uang, beli aja bukunya.

Edit: Tambah contoh eksekusi Food Combining harian


Quote:
Contoh Food Combining dengan Menu Ideal

Ideal: Punya dana cukup untuk membeli beragam bahan makanan yang sehat dan berkualitas

05.00 Bangun pagi dan minum segelas air hangat berperasan jeruk lemon

07.00 Sarapan (Jus buatan sendiri tanpa gula)

09.00 Kudapan Pagi (buah potong segar)

12.00 Makan Siang (Menu Protein) yang terdiri dari Ayam goreng, taoge goreng, lalapan, sayur segar, dan sambal

16.00 Kudapan sore (Lumpia isi sayur, segelas susu kedelai ditambah sesendok madu murni)

20.00 Nasi merah, tumis brokoli, tahu-tempe goreng, lalapan sayur segar, sambal
Quote:
Contoh Food Combining dengan Menu Tidak Ideal

Tidak Ideal: Tidak punya dapur sendiri, membeli hidangan yang dijual di tempat sederhana atau hanya mampu membeli bahan makanan yang terbatas

05.00 Bangun pagi dan minum segelas air hangat berperasan jeruk lemon/nipis

07.00 Sarapan buah potong yang sesusai musim agar terjangkau

09.00 Kudapan pagi berupa Buah potong segar pedagang kaki lima

12.00 Makan Siang berupa Nasi, semur tahu, tempe goreng, dan irisan 1 buah timun segar

16.00 Kudapan sore berupa siomay yang isinya tahu, kentang, dan kol rebus dengan sedikit bumbu kacang

20.00 Ketoprak atau gado-gado tanpa telur
Referensi:

Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan by Erikar Lebang
Food Combining itu Gampang by Erikar Lebang
Miracle of Enzym by Prof. Hiromi Shinya
Enzim Awet Muda by Prof. Hiromi Shinya
Terapi Enzim by Prof. Hiromi Shinya
Food Combining: Paduan Makan Serasi by Andang W. Gunawan
Saya pilih sehat dan sembuh by Dr. Tan Shot Yen
https://www.facebook.com/erykar/notes

Selamat membaca dan belajar!

Comments

Post a Comment

Popular Post

6 ciri-ciri pertobatan yang sejati

My Experience - Food Combining VS Autoimmune