FC "bukan" milik kaum pekerja kasar?

"fc kurang cocok untuk kuli ya? #cmiiw"


saya aja kuli lho.


Buat yang beranggapan kalo FC itu mahal, mari kita coba diskusikan disini. Saya gak tau kenapa, tapi sebagian orang menganggap, para pekerja kasar (kuli, supir, tukang bangunan) itu sejatinya mengeluarkan uang sedikit sekali sehari-hari, lalu pada saat mau melakukan FC, mendadak jadi mahal? Yang sebelumnya gak sarapan, jadi perlu stok buah, dsb? 


Tapi, apakah benar? Benarkah kehidupan kuli itu seperti itu? Saya paling benci sekali denger orang yang bilang kalo FC itu barang mewah, "Semenjak saya FC jadi mahal, bla bla bla".


Berhubung saya akrab sekali dengan dunia "pekerja kasar" ini, mari kita bahas.


Ada beberapa pengeluaran besar yang selalu dikeluarkan oleh kaum pekerja kasar ini. Dimulai dari Rokok, Kopi, Teh, Minuman Energi, Makanan warteg yang biasanya memakai Telur / Ayam, dan Gorengan.


1. Rokok
Rata-rata pekerja kasar biasanya merokok, jika ingin melakukan FC dengan baik, tentunya secara otomatis wajib berhenti merokok. Dana yang dikeluarkan untuk rokok pun luar biasa besar, silahkan tanya kepada mereka berapa rupiah yang harus dikeluarkan perhari untuk jatah rokok. Trust me, you will be surprise.


2. Kopi
Pagi / Sesudah makan siang, mereka sering sekali membeli kopi, mulai dari sekedar menghilangkan kantuk, maupun agar bibir enggak asem. Kalo FC, tentunya kopi tidak diminum setiap hari, diminimalisir sampai 1-2x per minggu. Tentunya akan menghemat uang. Rp. 2500 - Rp, 5.000/hari


3. Teh 
Ini merupakan hal yang paling sulit untuk diubah, minuman ini selalu menghantui pekerja kasar, terutama pada saat makan siang. Jenis yang diminum pun beragam, mulai dari Es Teh, Es Teh Manis warungan, sampai kemasan botolan. Bahkan dalam sehari, bisa minum bergelas-gelas, melebihi jumlah air putih. Perkiraan dana yang dihapus jika FC, bisa sampai Rp, 5.000 - 10.000/hari. 


4. Minuman Energi
Nah ini, masalah yang paling gawat dari pekerja kasar. Terkadang jumlah minumnya sangat mengejutkan, (beberapa sachet/hari), dan gilanya lagi, diminumnya dengan santai, Mulai dari minum setelah bekerja keras, sampai hanya minum sekedar untuk gaya. (Kepengaruh iklan, cth: Laki minum *******). Jika FC, bisa simpan uang untuk ini.


5. Makanan Warteg
Pada saat makan di warteg, biasanya jumlah makan nasi mereka agak mengejutkan, tapi yang perlu diperhatikan adalah lauknya. Biasa yang mereka makan itu jenisnya minim, tapi memakai daging, misal: Nasi + Orek + Sayur + Ayam atau Nasi + Telur + Orek + Sayur. 


Jika melakukan FC warteg, mereka bisa mengganti menunya seperti ini: Nasi + Sayur + Orek + Tahu + Tempe


See? Sebenarnya dengan menerapkan FC, biaya akan menjadi lebih murah. Saya sendiri telah sejak lama terlibat di dunia "pekerja kasar" ini, dan bisa melakukannya dengan baik. Yang membedakan mungkin adalah "Seberapa ideal" kita melakukan FC? 


"FC jadi mahal nih". Saya setuju hanya jika anda selalu mengusahakan makan sayuran segar beraneka ragam yang dibudidayakan secara organik. Tapi yah gak usah sampai segitu juga gapapa. Memang benar lebih baik, tapi jika dana terbatas bisa di akal-akali.


FC jelas bukan barang mahal! Bisa dilakukan siapapun, dari orang paling miskin sampe paling kaya sekalipun! Yang terpenting adalah mempelajari dan memahami logikanya dengan baik.

Comments

Popular Post

6 ciri-ciri pertobatan yang sejati

My Experience - Food Combining VS Autoimmune

Food Combining Changed My Life