Sebuah tulisan mengenai Vegetarian
Pada beberapa waktu belakangan ini, banyak artikel bermunculan yang membahas seputar Vegetarian. Pola hidup yang dianggap sangat sehat ini, mulai dikabarkan tidak sesehat yang diberitakan. Bahkan tidak sedikit para pelaku Vegetarian ini yang terkena berbagai penyakit degeneratif. Berangkat dari fakta-fakta seperti itu, mulailah disampaikan bahwa Vegetarian tidak sehat! Ada juga yang mengatakan "Menjadi vegetarian tidak membuat menjadi sehat! Malah banyak yang sebelumnya sehat, pas melakukan malah lemes dan sakit-sakitan".
Benarkah hal tersebut?
Sebenernya gak terlalu minat banget membahas soal ini, tapi karena beritanya menyebar dengan ceat sekali, ditakutkan malah menyesatkan orang lain yang mau merubah pola makannya. Barusan saja, saya lihat ada lagi member di FCI yang memposting artikel sedemikian. Buat orang yang mengerti benar logika dari Food Combining, pada saat membaca berita tersebut harusnya sudah mengetahui alasan berita semacam tersebut muncul. Tapi buat yang baru belajar, agar dikhawatirkan kalo malah jadi takut duluan, dan menjauhi FC yang konon mirip dengan Vegetarian.
Dalam membahas topik ini, saya memakai sebuah rujukan dari Pakar Food Combining, Dr. Norman W. Walker D.Sc., Ph,D dalam bukunya yang berjudul Pure and Simple Natural Weight Control, tahun 1981. Menurut saya, tulisan beliau cukup baik, dan mudah untuk dipelajari bagi orang awam. Mungkin saya akan banyak menampilkan kutipan-kutipan asli dari buku beliau untuk memberikan penjelasan detailnya.
Sejatinya, pengertian dari "Vegetarian" adalah orang-orang yang mengkonsumsi sayuran (Vegetables). Namun pada praktiknya, pengertian terminologi dari "Vegetarian" mulai mengalami pergeseran, dari yang seharusnya pemakan sayur, berubah menjadi orang yang tidak memakan daging.
Saya cukup sering makan di rumah makan Vegetarian. Namun setiap saya berpindah ke satu restoran ke restoran vegetarian lainnya, saya sering sekali keheranan. Bagaimana tidak? Dari 5 rumah makan Vegetarian, mungkin hanya 1 diantaranya yang menyediakan sayuran segar seperti Lalapan atau Salad. Bahkan dikala pertama kali pergi, saya merasa kebingungan karena dibuku menu tertulis "Nasi Uduk + Ayam Goreng", "Ikan Goreng", "Nasi Padang". Setelah kebingungan, barulah mendapat penjelasan bahwa daging-daging yang tertulis didalam buku menu tersebut dibuat dengan memakai daging-dagingan (biasanya perpaduan jamur, kedelai, dsb). Pada saat makanan tiba, jumlah sayur segar yang datang pun sangat minim sekali, paling hanya 1 lembar selada dan ketimun. Lalu sayapun berpikir, "Apakah orang yang makan seperti ini setiap hari, adalah seorang Vegetarian?" Bahkan di meja-meja sekeliling, justru sayuran seperti itu tidak disentuh hingga meninggalkan meja. Hmm, vegetarian yang tidak memakan sayur? Ngaku Vege tuh?
Di dalam buku tersebut, tepatnya di Chapter 12, Dr. Norman menulis sebuah tulisan yang berjudul "A Word About Vegetarians", berikut adalah kutipan dari tulisan tersebut.
"The vegetarians whose bodies betray minimum standars of health and vitality, are those who have merely eliminated meat from their diet. They consume vast quantities of cooked rain and starchy foods. They do not eliminate sugar from their diets and often, they cook all or most of their vegetables! They do nor drink enough, if any, fresh vegetable or fruit juices. On such a diet it is virtually impossible to have a healthy body, much less a slim one"
Kebanyakan vegetarian hampir tidak pernah mengkonsumsi sayuran dalam bentuk fresh/segar. Padahal seperti yang kita ketahui, bahwa beraneka ragam kebaikan seperti enzim, antioksidan, mineral, dsb yang baik dari sayuran itu rusak pada saat dimasak (suhu diatas 40Celcius). Tidak hanya itu, mereka juga sering menkonsumsi daging palsu/daging dagingan yang juga sebenarnya tidak lebih sehat dari daging hewan.
Penjelasan singkat mengenai daging palsu ini ditulis oleh Dr. Norman Walker di tulisannya yang berjudul Please! Don't Eat "Fake Meat."
A word of warning of those who use soy "meat" substitutes! When soy substitutes are ingested, the protein digestive juices are alerted to care for concentrated protein, as the mind vicariously enjoys the flavor of meat. There being no concentrated protein present, these protein digestive juices "attack" the substitue," which is usually compunded from cooked grains, soy beans, and starches. The result is the indigestibility of the food with reercussion of toxemia as the end product.
Akan tetapi jangan salah sangka terlebih dahulu, saya sama sekali tidak menghina Vegetarian. Justru sebaliknya, saya sangat respect terhadap para pelaku Vegetarian sejati. Hanya saja, sangat disayangkan bagi orang-orang yang ngaku-ngaku vegetarian, padahal cuma gak makan daging aja. Itupun ditebus pake daging-dagingan.
Semoga tulisan ini dapat memberikan pencerahan seputar Vegetarian.
Bagi yang kesulitan karena bahasa Inggris, silahkan buka kamus atau google translate. Sayapun kalo bingung bacanya sambil buka kamus.
Dino
20 Juni 2014
Comments
Post a Comment