Hati yang baru dan roh yang baru

"What's your plan for long weekend? Wanna come to party? Or we can go to brothel together. I will sponsor you", tanya salah satu rekan saya di tempat kerja. Tanpa adanya suatu pergumulan, kesulitan, ataupun penyangkalan diri, saya dengan mudah sekali menolak. Saya katakan, "No thanks. I am gonna go to Church and have bible study there".

Di lain kesempatan, dia mengatakan: "Oh man! Let's go bro, have some fun! Should I introduce to some girl? You can do (xxx) with her". Saat itu saya menjawab, "Nah bro, it is a sin". "Sin? I can't wait to go home and make a sin bro!", jawabnya kembali.

Suatu hari akhirnya saya sadar. Sepertinya ada yang salah dengan diri saya. Kita seharusnya menjadi orang Kristen yang menyangkal diri. Tapi kok ini rasanya ga ada yang perlu disangkal ya. Seharusnya saat diajak untuk berbuat dosa, hati kita menjadi gelisah. Seharusnya ada suatu pergumulan yang berat, antara kita mau pilih yang kita inginkan (dosa) atau yang Tuhan inginkan. Tapi kok ini ga ada ya? Bukannya gak pernah ada sih, tapi kok sekarang-sekarang ini ga ada ya? Sayapun terus berpikir keras berhari-hari, apa jangan-jangan udah ga normal kali ya. Tapi saya masih suka sama perempuan kok.

Saya membawa pergumulan tersebut dalam doa saya kepada Tuhan, dengan harapan Dia akan jawab.  Saya percaya bahwa Tuhan itu bisa dan mau berbicara kepada kita. Kalau kita bertanya kepadaNya dalam doa, Dia umumnya mau menjawab. Tetapi ada caranya, bukan dengan muncul suara mendadak di telinga kita.

Tuhan berbicara kepada manusia melalui Firman Tuhan yang tertulis dalam 66 Kitab yang dikanonisasi dan sekarang ini disebut sebagai Alkitab. Jadi kalo mau tau jawaban dari Tuhan, ya baca aja Alkitab. Caranya pun ga melulu harus dari Alkitab sih, istilah bahasa inggris yang mungkin lebih tepat adalah Means of Grace. Sehingga untuk tau jawabannya, saya doa, baca Alkitab, denger khotbah, baca buku teologi yang banyak. Dan puji Tuhan, Dia jawab.

Pergumulan saya terjawab saat membaca buku berjudul Grace yang ditulis oleh Charles Haddon Spurgeon. Salah satu poin dari Twelve Covenant Mercies itu berjudul,  "A Renewed Nature". Spurgeon membuka poin tersebut dengan mengutip satu ayat dari Kitab Yehezkiel 36:26.

Versi English:

"A new heart also will I give you, and a new spirit will I put within you: and I will take away the stony heart out of your flesh, and I will give you an heart of flesh."

Versi Indonesia:

"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat."

Tuhan tidak mengatakan, "Aku akan membantumu agar kamu punya hati yang baru," melainkan, "Kamu akan Kuberikan."

Spurgeon menekankan bahwa Tuhan sendirilah yang secara aktif memberikan kita hati yang baru. Kemudian ia melanjutkan, "Some people imagine that we Christians, when we do not attend or participate in certain worldy amusements, are very much denying ourselves. It is nothing of the kind. Contrary to their thinking, it would be an awful denial for us if we had to go with the worldlings to polute our minds and hearts with their loose amusements. How little they know us!"

Saya sangat terkejut ketika Spurgeon mengatakan bahwa hal itu (tidak adanya suatu pergumulan dalam menolak dosa) adalah hal yang wajar. Memang sepantasnya orang Kristen harus begitu!

Ia kemudian memberikan satu ilustrasi. "When I go down to a friend's farm, I see a man carrying a couple of pails full of food to the pigs, but I never envy the pigs. I do not suppose that I am denying myself in not wanting their food. My taste does not lie that way. But, suppose that a man has a hog's heart."

Waktu saya lihat babi lagi makan makanan babi, tidak ada rasa iri hati yang muncul. Tidak ada satu penyangkalan diri untuk saya tidak memakan makanan babi itu. Kecuali. Kalo memang hati kita itu hati babi.

Saya bersyukur bahwa sekali lagi Tuhan "berbicara" melalui buku rohani, dan juga firman Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab. Tuhan mengkonfirmasi bahwa sepatutnya kita sebagai orang Kristen, saat melihat suatu pencobaan duniawi tidak tergiur. Tentunya hal tersebut bukan berasal dari kehebatan kita secara pribadi dalam menolak dosa, melainkan Tuhan lah yang memberikan hari dan roh yang baru kepada kita. Oleh karenanya, berlutut, doa, minta sama Dia untuk memberikan hati dan roh yang baru.

Sekali lagi, jika ingin tau kehendak Tuhan, buka seluas-luasnya sarana anugerah itu "Means of Grace". Berdoalah, baca Alkitab, baca buku rohani yang baik. Tuhan berjanji akan kasih liat kehendakNya kepada orang yang takut akan Dia. seperti yang tertulis dalam Mazmur 25:12.

Semoga memberkati!

Soli Deo Gloria

Dino

Comments

Popular Post

6 ciri-ciri pertobatan yang sejati

My Experience - Food Combining VS Autoimmune

Food Combining Changed My Life