Food Combining. For those who believe "We are what we eat" !

Semakin berkembangnya zaman, makin banyak orang yang gak peduli sama kesehatan tubuhnya sendiri. Bahkan kalo kita mundur 50 tahun lalu, rasanya kok penyakit macam osteoporosis, jantung, darah tinggi, diabetes, obesitas dkk itu jarang ditemui yah? Sedangkan kok zaman sekarang ini banyak sekali orang-orang yang usia 40-50 tahun tapi sudah terkena penyakit mengerikan seperti ini? Bahkan, ada teman saya yang usia 19 tahun sudah terkena kolestrol. Sebenarnya kesalahan kita itu letaknya dimana sih?

Sebenarnya gampang sekali, cuma 1 kalimat "Pola hidup yang salah"

Sebelum lebih dalam membahas soal pola hidup, saya ingin bertanya dahulu kepada para pembaca. 

Siapa yang percaya kalo Tuhan menciptakan manusia dengan sempurna? *tunjuk tangan*

Lalu kenapa bisa ada penyakit? Katanya sempurna? Kok bisa sakit? Brarti ga sempurna dong??


Kurang lebih 4 bulan, saya mulai memikirkan masalah ini. Sampai suatu saat saya mempelajari Food Combining dari Erikar Lebang lewat bukunya yang berjudul "Mitos dan Fakta Seputar Kesehatan". Dari sinilah awal pemikiran saya itu terbuka. Begitu banyak hal mengagetkan yang terjadi saat saya membaca buku ini. 

Tubuh kita memiliki banyak sekali enzim. Sebutlah 2 enzim pencernaan yang sangat populer, yaitu Amilase dan Pepsin. Tugas dari Amilase adalah untuk memecah Karbohidrat, sedangkan Pepsin untuk memecah Daging. Nah, yuk kita pelajari lebih dalam soal 2 enzim itu.

Sebut saja menu yang sangat familiar dengan kita, Nasi dan Ayam Goreng. Wah, makanan dari surga itu! Enak banget!

Tapi.. Yang merasakan enak cuma di lidah, bagaimana selanjutnya makanan itu diproses didalam tubuh?

Berarti kalo kita makan Nasi + Ayam, ada 2 enzim kan yang perlu bekerja? Amilase untuk nasi, dan pepsin untuk daging? Trus problemnya dimana? 

Pada saat tubuh mengeluarkan Pepsin, dia berhenti mengeluarkan Amilase! Nah lo? Jadi gimana dong Nasinya? Karena tidak dipecah oleh enzim, nasi itu tidak hancur sempurna. Karena tidak hancur sempurna, jadinya dia akan memberatkan organ pencernaan lainnya!

Anggaplah proses makan itu dari Mulut, Air Liur, Gigi, Lambung, Usus Besar,dsb. Karena nasi itu tidak hancur sempurna, otomatis organ lain perlu kerja extra keras dong? Sehingga membuat banyak organ yang bekerja tidak sesuai keperluannya. Harusnya usus tinggal menyerap, tapi jadi harus di hancurkan dulu? 

Makanya banyak muncul penyakit lambung, usus , dan organ pencernaan lainnya! Karena mereka bekerja lebih dari seharusnya! Makanya sehabis Nasi dan Ayam kita suka ngantuk, malas ngapa-ngapain. Karena energi tubuh dipakai oleh organ-organ lain! Tubuh bekerja keras sekali demi makanan yang enak di lidah anda. 

Lihatlah kuda dan singa, kuda bisa lari cepat dan jauh. Sedangkan singa hanya bisa lari cepat dalam waktu yang sangat sebentar, habis itu dia Tidur.....

Jadi kita harus gimana?

Kami, pelaku FoodCombining menganut 2 cara makan.

1. Karbohidrat + Sayur

Makanlah nasi serta sayur-mayur lainnya. Karena tubuh kita memang dibuat untuk tidak mengkonsumsi Karbohidrat bersamaan dengan Daging! Dan juga, sebaiknya memakan sayuran dalam bentuk mentah. Karena sayuran yang mentah itu sangat kaya akan enzim. Sedangkan yang sudah dimasak ga karuan biar bumbu meresap, seperti Cap Cay itu bukan sayuran. Kalo boleh mengutip kalimat dari dr. Tan Shot Yen, beliau berkata "itu sampah bentuk sayuran!"

2. Daging + Sayur

Kami bukanlah Vegetarian. Kami juga mengkonsumsi daging, namun jumlahnya dibatasi. Banyak orang bilang bahwa "Manusia kan punya gigi taring, jadi wajar makan daging". Tapi kita juga perlu ingat, bahwa gigi taring hanya sekitar 15% dari keseluruhan gigi. Jadi apabila menuruti struktur gigi, daging yang boleh kita konsumsi hanya 15% dari jumlah makanan yang kita konsumsi. Paling mudah adalah makan di warung sunda, pesan saja 1 Ayam dan Lalapan yang banyak! Tanpa nasi! 

Food Combining itu mudah kok, cuma masalah komitmen dari tiap orang. Banyak yang mengeluh "Aduhh, rasanya kalo makan rendang tanpa nasi kurang nikmat". Tapi kita perlu ingat, jangan memfokuskan diri kepada lidah, namun perhatikan kebutuhan tubuh kita sendiri!

Dan satu lagi, makanlah perlahan. Kunyahlah makanan dengan sebaik-baiknya. Makanan yang bulat-bulat ditelan akan memberatkan organ pencernaan lain, karena usus kita tidak punya gigi atau air liur. Jadi makanlah perlahan agar tidak membebankan organ cerna lainnya.

Pernahkah anda mendegar soal PH? PH adalah zat keasamaan, biasa ukurannya terdiri dari 0 - 14. Tubuh dikatakan Asam apabila PHnya 1 - 6,9 (cenderung asam). Pada saat tubuh kita bersifat asam, semua penyakit bisa muncul. Dari penyakit ringan seperti sariawan sampai kanker. Sedangkan pada angka 7 - 9, penyakit tidak akan bisa hidup disana. Bahkan seorang penerima nobel berkata "Sel Kanker tidak bisa hidup di tubuh yang bersifat Alkali (Basa). 

Bagaimana cara membuat tubuh kita cenderung Basa?

1. Minumlah Air yang berkualitas dengan jumlah yang banyak.

Sering orang menyepelekan air, padahal air ini begitu luar biasa. Minumlah air dalam jumlah besar, kira-kira 3,5 Liter setiap harinya. Tapi, kamu itu sakit! Perlu lebih banyak!

Minuman seperti kopi, teh, susu, dsb itu BUKAN air! Bahkan untuk menebus 1 gelas teh itu memerlukan sekitar 3 gelas air putih! Perbanyaklah minum air putih! Kalo sekali-kali mah gapapa, asal jangan sekali sehari.

2. Makan Buah-buahan dan Sayur-sayuran.

Konsumsilah Sayur-sayuran dalam jumlah banyak dan juga berkualitas. Cucilah dengan bersih dengan air (kalo bisa dengan cuka apel). Kebanyakan orang salah cara dalam memakan buah. Banyak orang yang memakan Buah-buahan itu setelah makan berat!

Padahal? Harusnya buah itu dimakan saat perut kosong! Kenapa? Karena buah itu saya katakan sensitif dengan zat lainnya. Ada zat gula dari buah yang namanya Fruktosa. Apabila si Fruktosa ini digabung dengan Karbohidrat/Protein, dia cenderung akan merusak! 

Saya sangat menyarankan memakan Buah pada perut kosong, tepatnya untuk sarapan. Pilihlah buah yang baik, dan saya lebih mendukung produk lokal, karena masa panennya lebih dekat dengan kita. Makanlah buah seperti semangka, apel, pir, jeruk, dsb. Bukannya seperti Duren, Nangka, dll. Sakit perut? Engga bakal! Asal makannya itu gak pake rasa takut-takut. 

Dan yang terakhir adalah kebiasaan saya setiap pagi. Yaitu meminum air hangat dicampur perasan lemon / jeruk nipis. Kalo bisa membeli lemon, silahkan pakai. Namun apabila susah, jeruk nipis juga bisa. Saya selalu menghangatkan setengah gelas air, lalu diberi air perasan dari jeruk nipis tersebut. Minumnya pun harus disaat setelah bangun tidur, inilah minuman pertama saya setelah bangun tidur.

Kenapa minum ini? Karena saat kita tidur berjam-jam, kita tidak meminum air? Akibatnya PH tubuh kita cenderung menuju ke asam, untuk membantu ke sifat basa, saya memakai minuman ini!

Mau sehat itu mudah! Mau sehat itu pilihan! Kalo masih mau hidup mementingkan diri sendiri dan lidah, yah silahkan. Mati itu cuma sekali, ngapain dipercepat?

Bedakan 2 orang ini, meskipun sama-sama berumur 80. Ada orang yang umur 80 masih lari-lari keliling komplek rumah. Ada juga yang umur 80 tapi sudah hidup di ranjang selama 10 tahun. Mau pilih yang mana?

Kebiasaan baik harus ditumbuhkan sejak kecil, kenapa harus tunggu sakit jantung baru mulai berpikir soal kesehatan? Kenapa gak dari sekarang kita benahi pola hidup kita? 

Sekali lagi, anda mau hidup sehat atau tidak itu pilihan. Yang penting adalah jangan menyalahkan Tuhan apabila saudara terkena penyakit.

Banyak orang yang terkena penyakit lalu berkata "Tuhan, kenapa kau memberikan daku penyakit? Kenapa begitu jahat?"

Mungkin saya sedikit lancang, tapi saya rasa Tuhan sedang geleng-geleng kepala melihat saudara. "Nih orang kok bodoh sekali, hidup suka-suka sendiri, trus sakit dan nyalahin Tuhan?"

Jangan hanya percaya dari saya saja, carilah sumber-sumber lain dan coba bandingkan. Bacalah buku-buku dan gali informasi sebanyak-banyaknya. Lucu sekali kalo kita sebagai manusia tapi gatau tubuh kita sendiri.


Selamat mencoba hidup yang baru! 

Salam Food Combining! "We are what we eat".

Comments

Popular Post

6 ciri-ciri pertobatan yang sejati

My Experience - Food Combining VS Autoimmune

Food Combining Changed My Life