Punya Masalah Asam Lambung? Ini Solusinya
Banyak orang yang menjadikan asam lambung sebagai musuh dari
tubuh, padahal sejatinya tidak demikian. Setiap hari, terdapat sekitar 200-400
miliar unsur asing yang masuk kedalam tubuh kita melalui makanan yang kita
konsumsi. Disini, asam lambung berfungsi sebagai filter pembunuh bakteri paling
efektif dalam seluruh struktur pelindung sistem pencernaan tubuh kita.
Berikut ini adalah tindakan-tindakan yang mengakibatkan asam
lambung menjadi tidak terkontrol menurut Erikar Lebang, seorang praktisi
kesehatan, didalam bukunya yang berjudul Mitos dan Fakta Kesehatan 2 :
1.
Makanan yang tinggi protein hewani
Makanan ini adalah contoh makanan yang
sulit diantisipasi oleh sistem pencernaan, terutama lambung. Untuk mencernanya
diperlukan enzim pepsin yang keluar melalui lambung. Proses ini membutuhkan
suasana PH Asam sehingga membuat sistem pencernaan kerja ekstra, akibatnya asam
lambung harus diproduksi ekstra untuk memfasilitasi kerja pepsin dalam mencerna
protein hewani.
2.
Kafein
Minuman yang mengandung kafein seperti teh
dan kopi, akan merangsang kerja lambung untuk memproduksi asam secara ekstra, terlebih
lagi kafein memicu hormon stress.
3.
Antasida
Obat yang biasa digunakan sebagai
penekan produksi asam lambung ini sebenarnya memiliki efek yang sangat
berbahaya untuk tubuh. Mengkonsumsi antasida akan merusak lapisan lambung
secara akumulatif, sehingga memberan dinding lambung semakin menipis. Ini
sekaligus membuka peluang bakteri untuk dapat masuk kedalam sistem pencernaan
lanjutan yang berangsur-angsur akan melemahkan tubuh.
“Asam lambung menjadi katalis
penting dalam memproses mineral penting seperti magnesium-kalsium, karena itu
semestinya jangan ditekan. Mengkonsumsi antasida secara berkepanjangan tidak
pernah menyembuhkan asam lambung abnormal, justru malah sebaliknya.
“Jalan keluarnya sederhana,
control pola makan dengan membatasi konsumsi teh dan kopi seminggu sekali,
serta membatasi protein hewani. Jauhi juga kebiasaan buruk seperti merokok,
mengkonsumsi obat-obatan tanpa kegunaan fundamental, seperti obat pelangsing.”
Artikel ini telah dipublikasikan pada saat penulis masih menjadi staff Newsline KAORI Nusantara www.kaorinusantara.or.id
Comments
Post a Comment