Mengetahui kondisi usus melalui karakteristik feses.
Buang air besar (BAB) bagi sebagian orang adalah sesuatu
yang menyenangkan. Selain perut terasa kosong, hari-hari juga jadi terasa
ringan setelah melakukannya. Namun tahukah anda? Statistik menunjukan bahwa 12%
dari penduduk dunia mengalami sembelit. Padahal, seperti yang telah banyak diketahui,
banyak bahaya yang diakibatkan dari sembelit, di mulai dari penyakit yang
ringan, hingga berat seperti kanker.
Terdapat sebuah pepatah di Jepang yang mengatakan bahwa
“Buang air besar di pagi hari merupakan petanda hari yang baik”. Secara ilmiah,
hal ini memang benar. Waktu BAB terbaik adalah di pagi hari (04.00 – 12.00),
dimana tubuh sedang melakukan fase detoksifikasi/pembersihan, setelah
menyelesaikan proses penyerapan pada malam hari.
Didalam buku yang berjudul “Keajaiban Enzim Awet Muda”,
seorang dokter asal Jepang, Hiromi Shinya, menjelaskan ada 4 hal yang perlu
diperiksa ketika sedang BAB.
1.
Kepadatan:
Seharusnya tidak terlalu lunak atau terlalu padat/keras. Yang ideal adalah
mirip pisang yang masak.
2.
Volume:
Bandingkan volumenya dengan asupan makanan di hari sebelumnya. Jika jauh
lebih sedikit, Anda dapat mengasumsikan bahwa Anda mengalami sembelit.
3.
Bau: Jika
memiliki bau busuk, itulah bukti bahwa karakteristik usus Anda berada dalam
kondisi yang buruk. Tidak benar bahwa semua feses memiliki bau busuk.
Orang-orang yang membuang gas/kentut setelah buang air besar memiliki sejumlah
feses yang tersisa di bagian atas usus besar.
4.
Proses
Pengeluaran yang tidak tuntas: Jika tidak merasakan sensasi tuntas, mungkin
anda mengalami sembelit.
Mengurangi asupan makanan berbasis hewani, banyak
mengonsumsi air berkualitas baik dengan PH 8,5, makan buah utuh, dan juga makan
makanan yang kaya akan enzim, akan banyak sekali mengurangi sembelit.
Comments
Post a Comment